Teman-teman sekolah Yi Fan bahkan tidak mampu menandingi kecerdasannya dalam pelajaran matematika. Untuk mengajar Yi Fan, pihak sekolah juga harus mendatangkan seorang profesor universitas untuk mendidiknya.
Orangtua Yi Fan bangga dengan prestasi anaknya yang luar biasa, mereka bertanya -tanya apakah pendidikan sekolah menengah mampu menahan dirinya.
“Yi mulai berbicara tentang pecahan, ketika berusia tiga tahun. Para guru menyadari kurikulum satu tahun tidak menantang bagi Yi. Sekarang saya kebingungan untuk membuat selalu tertantang dalam pelajaran matematika. Saya tidak tahu dimana ia akan melanjutkan sekolah karena sekolah menengah hanya akan membuang-buang waktu,” ujar ayah Yi, Mizi Fan, seorang dosen senior di teknik sipil di Brunel University di London Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar